Kabid Perdagangan Kabupaten Paniai, Susan Latumenten, S.E., M.Si sidak pasar
MEEPAGO.COM-Polres Paniai bersama Pemerintah Daerah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional, Sabtu (23/8) pagi, sebagai langkah antisipasi gejolak harga pangan menyusul terputusnya akses jalan trans Nabire–Enarotali.
Kegiatan dipimpin Kapolres Paniai AKBP Roycke H. F. Betaubun, S.IP., S.I.K., M.Si., M.Tr.Opsla, didampingi Kabid Perdagangan Kabupaten Paniai, Susan Latumenten, S.E., M.Si., serta Kabid Ketahanan Pangan, Petrus Pigome.
Dalam pengecekan, tim menemukan harga daging ayam potong (ayam es) masih terkendali. Ayam ukuran 0,6 kg dijual Rp34.000, ukuran 0,8 kg Rp40.000, ukuran 1,1 kg Rp50.000, dan ukuran 1,5 kg Rp60.000. Sementara harga bebek per ekor tercatat Rp100.000.
Namun berbeda dengan komoditas minyak goreng dan sejumlah kebutuhan pokok lain. Tim mendapati adanya kenaikan harga cukup tajam, bahkan hingga Rp30.000 di atas harga normal. Kondisi ini menjadi perhatian serius aparat dan instansi terkait karena berpotensi memberatkan masyarakat.
Kapolres Roycke menegaskan, sidak pasar dilakukan untuk memastikan harga tetap wajar, mencegah praktik penimbunan, dan menindak pedagang yang mencoba memanfaatkan situasi. “Kami hadir bersama Pemda untuk menjaga hak konsumen dan memberi jaminan bahwa kebutuhan pokok tetap tersedia,” ujarnya.
Selain pengawasan, kegiatan ini juga sekaligus mengingatkan para pedagang agar menjaga kualitas barang dan tidak melakukan permainan harga. Menurut Kabid Perdagangan, operasi semacam ini akan terus dilaksanakan secara rutin hingga akses distribusi barang kembali normal.
Pemerintah daerah dan Polres Paniai menegaskan komitmen menjaga stabilitas pangan, termasuk melakukan langkah pencegahan terhadap spekulasi harga di tengah masyarakat yang kini menghadapi keterbatasan pasokan akibat terganggunya jalur distribusi utama.(**)