Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Kamaluddin. foto : salampapua
MEEPAGO.COM– Upaya intensif Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika dalam mengendalikan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan hasil positif. Hingga 3 September 2025, tercatat hanya 78 kasus DBD, jumlah terendah dalam tiga tahun terakhir.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Kamaluddin, mengatakan angka tersebut jauh menurun dibandingkan 827 kasus pada 2023 dan 1.220 kasus pada 2024.“Per 3 September ditemukan 78 kasus DBD. Jika dibandingkan dengan 2023 dan 2024, penurunannya sangat signifikan. Harapan kami angka ini tidak naik lagi,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Menurutnya, lonjakan kasus pada 2024 dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat infeksi pasien serta adanya perbaikan sistem pelaporan di fasilitas kesehatan.“Data meningkat karena ada perbaikan pelaporan kasus, selain itu memang masih banyak pasien yang terinfeksi,” jelasnya.
Tahun ini, Dinkes Mimika mengoptimalkan strategi pencegahan dengan membagikan abate, melakukan fogging, menggiatkan promosi kesehatan, serta memberikan intervensi cepat di lingkungan sekitar pasien positif.“Setiap ada satu kasus, tim langsung turun melakukan pengecekan, fogging, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar,” kata Kamaluddin.
Data Dinkes Mimika mencatat, pada 2024 kasus DBD paling banyak menyerang anak sekolah, yakni 303 kasus pada usia 6–11 tahun dan 260 kasus pada usia 12–18 tahun. Namun pada 2025 jumlahnya menurun drastis menjadi masing-masing 13 kasus. Sementara untuk usia dewasa tercatat 39 kasus.
“Kasus tahun ini hampir seimbang antara anak sekolah dan dewasa. Karena nyamuk Aedes menggigit di pagi hari, anak-anak kemungkinan tergigit saat berada di sekolah. Itu sebabnya fogging di area sekolah menjadi prioritas utama kami pada 2025,” tegasnya.
Dinkes Mimika berharap peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk dapat mendukung keberhasilan pengendalian DBD di tahun-tahun mendatang.(**)