Rapat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi pada Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Jakarta, Rabu (6/8/2025). / foto : Kemendagri

Pangan Lokal Jadi Solusi, Mendagri Dorong Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan Tekan Inflasi Lewat Talas dan Ubi

MEEPAGO.COM-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah di wilayah Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan untuk menggencarkan diversifikasi pangan lokal sebagai langkah konkret menekan laju inflasi.

Menurutnya, potensi sumber pangan lokal seperti talas, ubi jalar, dan keladi perlu dioptimalkan guna mengurangi ketergantungan pada beras yang memiliki kandungan gula tinggi dan pasokannya rentan terganggu.

"Kalau bisa didorong diversifikasi pangan dengan pangan lokal, itu jauh lebih sehat dari beras. Ini harus digalakkan," ujar Tito saat memimpin Rapat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi di Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Langkah ini menyusul rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi tahunan (year-on-year) Juli 2025 di tiga provinsi tersebut berada di atas angka nasional 2,37 persen. Papua Selatan mencatat inflasi tertinggi sebesar 5,45 persen, disusul Papua Pegunungan 4,15 persen, dan Papua Tengah 2,89 persen.

Tito menyebut angka inflasi ideal berada di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. "Kalau sudah di atas 3,5 persen, itu warning," tegasnya.

Selain mendorong konsumsi pangan lokal, Mendagri juga menekankan pentingnya pembenahan distribusi barang dan penguatan produksi dalam negeri. Ia menilai setiap daerah di Papua memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Papua Tengah dan Papua Pegunungan masing-masing memiliki delapan kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 1,49 juta dan 1,48 juta jiwa. Sementara Papua Selatan terdiri dari empat kabupaten dengan penduduk 549 ribu jiwa.

Rapat tersebut turut dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala BPS Amalia Adininggar, serta para kepala daerah dari tiga provinsi Papua. Mereka sepakat bahwa inflasi di kawasan timur Indonesia harus ditangani melalui pendekatan berbasis potensi lokal.(01)