Ketua KPA Papua Tengah Freny Anouw dan Sekertaris Umum DMI Papua Tengah Wahyu Budi Santoso Saat Melaksanakan Penandatanganan MoU. / foto : istimewa

Kasus HIV di Papua Tengah Tembus 23 Ribu, Generasi Muda Terancam

MEEPAGO.COM-Provinsi Papua Tengah menghadapi ancaman serius. Kasus HIV/AIDS di wilayah ini melonjak tajam dan kini telah menembus angka 23.861 kasus. Kondisi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh elemen masyarakat: generasi muda berada di ujung tanduk.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah, Freny Anouw, menegaskan bahwa peningkatan ini bukan sekadar angka statistik, tetapi mencerminkan realita pahit yang menggerogoti masa depan Papua.

“Kalau anak-anak muda kita habis karena HIV, siapa yang akan memimpin Papua ke depan?” tegas Freny dalam pernyataan terbuka di Nabire, Rabu (6/8/2025).

Anouw menyebut, lonjakan kasus sebagian besar ditemukan pada kelompok usia produktif, 14 hingga 25 tahun. Ia tidak menampik bahwa kesadaran masyarakat yang mulai tinggi untuk memeriksakan diri berperan dalam meningkatnya deteksi kasus. Namun, ia juga mengingatkan bahwa gaya hidup bebas dan lemahnya pengawasan keluarga memperparah situasi.

“Anak-anak sekarang lepas kontrol. Keluar malam, pergaulan liar, terpengaruh teman, dan tidak ada batas moral yang tegas. Ini bom waktu,” ujarnya dengan nada tegas.

KPA Papua Tengah bersama mitra telah melakukan berbagai upaya pemeriksaan dan edukasi, namun menurut Freny, itu belum cukup jika keluarga, sekolah, dan gereja masih membiarkan anak-anak muda bertumbuh tanpa nilai dan pengawasan.

“Kita harus bicara jujur. HIV bukan cuma urusan medis, tapi urusan moral, budaya, dan tanggung jawab bersama. Jangan lagi anggap ini hanya tugas pemerintah atau KPA,” tegasnya.

Ia mendesak keluarga dan tokoh adat untuk tidak lagi menutup mata. Freny menyebut bahwa hanya dengan pendekatan total, lintas sektor dan tanpa kompromi terhadap perilaku menyimpang, ancaman HIV bisa ditekan.

“Kami tidak butuh basa-basi. Yang kami butuh adalah ketegasan keluarga, ketakutan akan Tuhan, dan keberanian untuk berkata ‘tidak’ pada gaya hidup rusak,” ucap Freny, mantan calon Bupati Dogiyai.

Dalam waktu dekat, KPA Papua Tengah akan memperluas jaringan edukasi, memperketat pengawasan sosial, dan menekan daerah-daerah rawan agar tidak menjadi titik ledakan baru kasus HIV/AIDS.

“Ini darurat generasi. Jangan sampai karena kelalaian hari ini, kita kehilangan masa depan esok,” pungkasnya.(01)