MEEPAGO.COM-Sebanyak 22 Calon Praja (Capra) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Provinsi Papua Tengah resmi masuk kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). Dari jumlah tersebut, 18 orang merupakan Orang Asli Papua (OAP) dan 4 lainnya berasal dari kuota non-OAP.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Tengah, Denci Meri Nawipa, S.IP, menjelaskan bahwa kuota tersebut terdiri dari 16 calon praja asal delapan kabupaten serta enam kuota provinsi.
“Dari delapan kabupaten, seluruhnya OAP. Sementara dari kuota provinsi, dua OAP dan empat non-OAP. Dua pekan lalu kami ikut turun melakukan verifikasi dokumen untuk memastikan keaslian OAP dari peserta,” kata Denci.
Menurutnya, minat anak-anak Papua Tengah untuk masuk sekolah kedinasan Kementerian Dalam Negeri ini sangat tinggi. Tercatat sebanyak 311 peserta mendaftar pada seleksi tahun 2025.
Denci berpesan agar para calon praja disiplin selama menjalani pendidikan serta menjaga nama baik orang tua dan daerah. “Harapan saya, mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu,” ujarnya.
Pesan serupa disampaikan Kepala Bidang Pengadaan dan Sistem Informasi BKPSDM Papua Tengah, Elisabeth Pekey, A.Md. Ia berharap seluruh calon praja bisa menyelesaikan pendidikan empat tahun ke depan secara lengkap.
“Kami antar 22 orang, dan kami berharap nanti empat tahun lagi yang kami jemput juga lengkap 22 orang. Jadi, belajar dengan rajin agar bisa wisuda tepat waktu,” ucap Elisabeth.
Sementara itu, salah satu calon praja asal Kabupaten Puncak Jaya, Yahya Wonda, menyampaikan rasa syukurnya karena berhasil lolos setelah tiga kali mencoba.
“Saya sudah tiga kali ikut tes IPDN sejak 2023. Baru kali ini Tuhan jawab doa saya. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah yang sudah memfasilitasi akomodasi hingga kami tiba di Jatinangor,” ujar lulusan SMA Negeri 3 Jayapura itu.
Sebelumnya, 22 calon praja ini telah melalui Seleksi Calon Praja (SCP) IPDN Angkatan XXXVI Tahun 2025. Seleksi dimulai sejak 11 Agustus 2025, dengan tahapan administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), tes kesehatan, tes psikologi, tes integritas, tes kesamaptaan, hingga pemeriksaan penampilan di Jayapura.
Setelah resmi masuk kampus, mereka akan menjalani Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra), kemudian mengikuti program pendidikan empat tahun dengan kurikulum Tri Tunggal Terpusat. Program ini dirancang untuk membentuk aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten dan siap mengabdi di berbagai instansi pemerintahan.(**)