MEEPAGO.COM-Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, SH, memaparkan sembilan program prioritas pembangunan yang akan menjadi fondasi jangka panjang daerah itu. Program tersebut disampaikan dalam rapat kerja (Raker) bersama delapan bupati se-Papua Tengah di Sasana Kaonak, Kantor Bupati Puncak Jaya, Kamis (25/9/2025).
Raker ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang digelar pada April 2025. Gubernur Nawipa menekankan pentingnya meletakkan dasar pembangunan yang kokoh, ibarat mendirikan gedung yang tahan gempa. “Jika bangunan itu dirancang untuk 50 tahun ke depan, maka sekalipun gempa, dia tidak akan goyang. Itu fondasi yang harus kita letakkan hari ini,” ujarnya.
Sembilan program prioritas yang dipaparkan Gubernur mencakup pendidikan sekolah gratis dengan penerapan sistem Sekolah Sepanjang Hari (SSH) dan pembangunan asrama di ibu kota kabupaten, pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP) untuk meningkatkan daya saing melalui keterampilan dan pengetahuan, serta peningkatan layanan kesehatan melalui pembangunan rumah sakit provinsi, perekrutan dokter spesialis kontrak, layanan dokter terbang, dan penyediaan fasilitas bayi tabung. Selain itu, ada Program Bangkit Papua Tengah yang fokus pada bantuan gizi dan kesehatan bagi ibu hamil, anak usia dini, serta insentif bagi lansia di wilayah rentan, serta program kesejahteraan tenaga keagamaan yang diwujudkan dengan validasi data lintas denominasi agar bantuan tepat sasaran.
Di bidang ekonomi, pemerintah akan membentuk BUMD profesional, membangun cold storage modern di Mimika untuk mendukung rantai pasok komoditas, serta memperkuat sektor pertanian dan peternakan. Infrastruktur dasar juga menjadi perhatian, meliputi listrik 24 jam, akses internet 4G, penyediaan air bersih, dan pembangunan jalan strategis antarwilayah pegunungan.
Selain itu, pemerintah mendorong pelestarian budaya dengan memberdayakan lembaga adat dan menamai fasilitas umum dengan nama tokoh lokal berpengaruh. Program rekonsiliasi dan perdamaian juga akan dijalankan untuk menjaga stabilitas sosial pasca-Pilkada melalui tim rekonsiliasi yang melibatkan gereja dan tokoh adat.
Menurut Gubernur Nawipa, kesembilan program prioritas tersebut diharapkan menjadi pijakan kuat bagi Papua Tengah dalam mewujudkan pembangunan yang merata, berkelanjutan, serta berkeadilan.(**)